Sejarah Baru di Masjid Al Noor,
Christchurch
Masjid
Al Noor adalah masjid besar
di Riccarton, Christchurch, Selandia Baru. Bangunan
ini dikelola oleh Asosiasi Muslim Canterbury.
Dibangun pada tahun 1984-85, Masjid Al Noor adalah masjid paling selatan
di dunia hingga tahun 1999. Dr. Mohammad Olyan, adalah salah satu pendiri
dari masjid.
Pada
tahun 2003, komunitas Muslim Christchurch menyelenggarakan "Hari Muslim
Māori Nasional" di masjid.
Pada tahun yang sama, kontroversi muncul di dalam komunitas Muslim lokal
di sekitar pengelolaan masjid; kedatangan anggota baru asal Arab dan Somalia
memicu ketegangan dengan anggota sebelumnya yang berasal dari Asia Selatan,
yang belakangan memiliki budaya yang berbeda dan interpretasi Islam yang lebih
moderat.
Pada
15 Maret 2019, situs tersebut, bersama dengan Linwood Islamic Centre,
menjadi sasaran penembakan di masjid Christchurch. Empat puluh dua jemaah
ditembak dan dibunuh di dalam masjid. Olyan termasuk di antara yang
terluka.
Masjid ini terbuka bagi semua kalangan baik muslim
maupun non muslim di New Zealand.
Baik untuk beribadah atau sekedar berkunjung, maupun untuk mendapatkan
informasi dan pengetahuan tentang Islam dan muslim.
Selama lebih dari 20 tahun masjid Al-Nur melayani
kunjungan dari berbagai komunitas termasuk kunjungan dari murid murid sekolah
dasar maupun sekolah menengah pertama bersama guru guru mereka.
Para mahasiswa dari berbagai universitas, peneliti, aktivitis kampus,
civitas akademika, turis maupun dari lembaga pemerintahan dengan berbagai
keperluan.
Masjid Al-Nur menjadi pusat aktivitas muslim di
Christchurch untuk pelaksanaan salat lima waktu berjamaah, salat Jumat,
Idulfitri dan Iduladha, termasuk juga penyelenggaraan kelas pendidikan Islam.
Aktivitas aktivitas sosial seperti pernikahan, penyelenggaraan jenazah
dan sebagainya juga kerap dilaksanakan di masjid itu.
Pengelolaan Masjid Al-Nur
Masjid Al-Nur Christchurch dikelola oleh Asosiasi
Muslim Cantenbury (The Muslim Association of Canterbury-MAC) yang merupakan
induk organisasi bagi berbagai organisasi Islam di Selandia Baru.
The Muslim Association of Canterbury (MAC) pertama kali dibentuk tahun
1977 di Christchurch, Selandia Baru (New Zealand) sebagai sebuah organisasi
nirlaba bagi semua muslim di Selandia Baru.
Mau membangun Kubah Masjid yang bahan GRC atau enamel bisa mudahcaranya
silahkan hubungi kami untuk konsultasi desain, harga dan cara memulai
pekerjaan.
Kami sudah memiliki banyak pengalaman mengerjakan kubah masjid baik di
perkotaan maupun di pedesaan, bahkan sampai ke pelosok pedalaman.
HUBUNGI NO WA 0812-1572-277
(T_Sel)
Masjid Agung Magelang
Assalamualikum wr wb ,kembali lagi bertemu
dengan kami ,pada kesempatan kali inikami akan membahas tentang sejarah singkat
Masjid Agung Magelang berikut singkt ceritanya .
Masjid ini adalah salah satu saksi sejarah pergantian era
kepimpinan dari masa ke masa,mulai dari Kolonial Belanda, Jepang dan era pasca
kemerdekaan. Tidak banyak memang sumber yang bisa mendeskripsikan mengenai
sejarah bangunan ini. Dari beberapa informasi baik itu yang tertuang dalam buku
kuno peninggalan Belanda maupun saksi sejarah, kita berusaha mencari tahu
mengenai sejarah berdirinya masjid ini.
Menurut salah
seorang saksi sejarah yang juga ketua takmir masjid kauman, H Djauhari. Masjid
tersebut didirikan sekitar tahun 1650 oleh seorang tokoh ulama dari Jawa Timur
KH Mudakir (dimakamkan di belakang masjid). Pada awal berdirinya bangunan
tersebut belum semegah sekarang, hanya berbentuk musala kecil kalau orang
dahulu menyebutnya langgar. Pertama berdiri fasitasnya pun sangat terbatas,
disana belum disediakan tempat wudhu. Hal ini dikarenakan pada masa itu Kota
Magelang belum bisa teraliri air. Jamaah dan masyarakat yang akan salat disana
mengambil air wudhu di Sungai Progo yang jaraknya sekitar 1 km dari langgar
tersebut.
“Baru tahun 1779
ada sumur didekat masjid dan bisa digunakan untuk wudhu,” ujar H Djauhari yang
juga pensiunan pegawai Telkom ini.
Baru pada tahun
1797 bangunan tersebut mengalami pemugaran. Pemugaran dilakukan dengan menambah
mimbar untuk khotbah dan tiang (soko) guru yang terbuat dari kayu jati yang
didatangkan dari Bojonegoro. Pemugaran ini tertera dalam prasasti yang ditulis
dengan dua bahasa yaitu bahasa Arab dan Belanda, hingga sekarang prasasti
tersebut terawat dengan baik dan berada di dalam masjid.
Menurut buku
berbahasa Belanda yang disarikan oleh salah seorang pemerhati kota toea yang
juga kandidat Doktor Tehnik arsitektur dan perencanaan Universitas Gadjah Mada,
Wahyu Utami. Bupati Magelang pertama yaitu RA Danoeningrat I, tahun 1810
membangun langgar tersebut menjadi sebuah masjid. Walaupun dibuat menggunakan
arsitektur Belanda namun bangunan itu masih belum berbentuk sekarang. Nantinya
masjid ini masih mengalami pemugaran hingga berbentuk megah seperti yang
dilihat saat ini.
Pada masa
pemeritahan Bupati Magelang ke II yaitu RAA Danoeningrat II, tahun 1835
bangunan ini mengalami pemugaran. Pergantian pemerintahan, bupati ke III yaitu
RAA Danoeningrat III masjid yang berdiri di atas lahan seluas 3200 meter
persegi ini pun kembali mengalami pemugaran. Tepatnya tahun 1871 dimasjid ini
ditambah serambi muka dan menara kecil di depan masjid (bukan menara seperti
sekarang). Seperti pendahulunya bupati ke IV yaitu Danoekoesoemo juga kembali
menambah beberapa bagian masjid.
Baru pada masa
pemerintahan Bupati ke V yaitu RAA Danoesoegondo masjid ini mengalami pemugaran
besar-besaran yang dilakukan pada tahun 1934. Untuk pemugaran tersebut, bupati
ke V juga bertindak sebagai ketua pembangunan menggunakan bantuan biro arsitek
berkebangsaan Belanda yaitu Heer H Pluyter. Pemugaran tersebut menghasilkan
bangunan masjid seperti yang terlihat sekarang (minus menara di depan masjid).
Ditambahkan H
Djauhari pada tahun 1991 pada masa wali kota dipegang oleh Bagus Panuntun
didirikan menara dengan ketinggian 24 meter dan tempat wudhu pria dan wanita
serta teras depan sehingga bangunan tersebut nampak persis seperti yang kita
lihat sekarang.
Pada masa perang
kemerdekaan, masjid ini juga menjadi salah satu saksi sejarah. Masjid ini
sempat dijadikan markas tentara rakyat yang akan berperang dengan Belanda. Pada
masa Klas pertama yang terjadi pada sekitar tahun 1947 masjid ini dijadikan
persinggahan tentara rakyat yang berasal dari Surabaya dan Madura.
Tentara dari
berbagai daerah tersebut akan menuju Parakan untuk meminta senjata dan doa dari
seorang ulama yang bernama Kyai Subechi. Dari Magelang mereka naik kereta
menuju Parakan. Untuk mencukupi logistic tentara, didirikan dapur umum yang
berada di Kampung Kejuron, Kelurahan Cacaban Kecamatan Magelang Tengah.
“Saat itu saya
berumur 12 tahun, dan masih ingat persisnya seperti apa. Daerah sekitar masjid
merupakan basisnya pejuang kemerdekaan,” terang bapak 5 orang anak ini.
Pada saat terjadi
klas kedua yaitu tahun 1948, masjid ini sempat mengalami kerusakan pada bagian
atap dan tembok sebelah utara. Kerusakan ini diakibatkan serangan tentara
Belanda dan tentara bayaran Ghurka. Masjid yang dijadikan maskar tentara
perjuangan ini dibombardir dengan maksud untuk menghancurkan pejuang
kemerdekaan.
Kiblat Masjid ini
merupakan salah satu dari 3 masjid di Jawa Tengah yang mempunyai kiblat lurus
dengan Mekah, dua masjid lainnya adalah masjid di Grobogan dan Masjid Agung
Jawa Tengah. Walau sudah berulang kali mengalami pemugaran kiblat masjid ini
tidak pernah dirubah sejak pertama didirikan oleh KH Mudakir.
Pada saat
didirikan oleh bupati pertama, kepengurusan dilakukan oleh bidang kepenghuluan.
Setelah Departemen Agama (Depag) berdiri sekitar tahun 1945 masjid ini dikelola
oleh Depag. Baru pada tahun 1960 terbentuk kepengurusan takmir masjid.
Setelah terbentuk
kepengurusan takmir masjid, kegiatan keagamaan kian tertata dan maju. Salah
satu tradisi yang masih terjaga hingga sekarang adalah pahingan yang dilakukan
selapan (36 hari) pada hari Minggu pahing. Kegiatan ini dilakukan mulai tahun
1967, jamaah yang datang pun bukan hanya dari Kota Magelang melainkan dari luar
kota. (Bhekti Wira Utama).
Itulah sedikit
informasi tentang Masjid
Tua Palopo ,Untuk itu bagi
anda yang ingin membangun maupun merenovasi masjid, percayakan semua kepada
kami.dengan begitu hasil bangunan kubah bisa maksimal dari seluruh aspek ,kami
sudah berpengalaman lama dalam bidang ini .
Mau
membangun Kubah Masjid yang bahan GRC atau enamel bisa mudahcaranya
silahkan hubungi kami untuk konsultasi desain, harga dan cara memulai
pekerjaan.
Kami
sudah memiliki banyak pengalaman mengerjakan kubah masjid baik di perkotaan
maupun di pedesaan, bahkan sampai ke pelosok pedalaman.
HUBUNGI NO WA 0812-1572-277
(T_Sel)
Masjid Agung Banten
Assalamualikum wr,wb saudara saudara ku semua
kembali lai di blog ini,pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang
sejarah Masjid Agung Banten,masjid yang bersejarah ini memiliki banayk cerita .berikut ini singkat sejarah
masjid tersebut .
Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua
di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah.
Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang
datang tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat,
tetapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk
sebuah bangunan mercusuar.
Masjid ini dibangun pertama kali pada
1556 oleh Sultan Maulana Hasanuddin(1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan
Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung
Jati.
Masjid Agung Banten
terletak di Desa Banten Lama, tepatnya di desa Banten, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang.
Akses ke lokasi dapat dituju dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Dari
terminal Terminal Pakupatan, Serang menggunakan bis jurusan Banten Lama atau
mencarter mobil angkutan kota menuju lokasi selama lebih kurang setengah jam.
Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunan
utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda Chinayang
juga merupakan karya arsitek Cina yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi
pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.
Di masjid ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten
serta keluarganya. Yaitu makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan
Abu Nasir Abdul Qohhar. Sementara di
sisi utara serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dan lainnya.
Masjid Agung Banten juga memiliki paviliun tambahan yang terletak di
sisi selatan bangunan inti Masjid ini.
Paviliun dua lantai ini dinamakan Tiyamah. Berbentuk persegi panjang dengan
gaya arsitektur Belanda kuno,
bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz
Cardeel.
Menara yang
menjadi ciri khas Masjid Banten terletak di sebelah timur masjid. Menara ini
terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih
24 meter, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 meter. Semua berita Belanda
tentang Banten hampir selalu menyebutkan menara tersebut, membuktikan menara
itu selalu menarik perhatian pengunjung Kota Banten masa lampau.
Untuk mencapai ujung menara, ada 83 buah
anak tangga yang harus ditapaki dan melewati lorong yang hanya dapat dilewati
oleh satu orang. Pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai dapat
terlihat di atas menara, karena jarak antara menara dengan laut yang hanya
sekitar 1,5 km.
Dahulu, selain digunakan sebagai tempat
mengumandangkan adzan,
menara yang juga dibuat oleh Hendick Lucasz Cardeel ini digunakan sebagai
tempat menyimpan senjata.
Itulah sedikit informasi tentang Masjid
Agung Banten,Untuk itu bagi anda yang ingin membangun maupun merenovasi
masjid, percayakan semua kepada kami.dengan begitu hasil bangunan kubah bisa
maksimal dari seluruh aspek ,kami sudah berpengalaman lama dalam bidang ini .
Mau
membangun Kubah Masjid yang bahan GRC atau enamel bisa mudahcaranya silahkan hubungi kami untuk
konsultasi desain, harga dan cara memulai pekerjaan.
Kami
sudah memiliki banyak pengalaman mengerjakan kubah masjid baik di perkotaan
maupun di pedesaan, bahkan sampai ke pelosok pedalaman.
HUBUNGI NO WA 0812-1572-277
(T_Sel)
Masjid
Pengantin Di Solo
Masjid Fatimah, dikenal sebagai
lokasi pernikahan yang. Masjid ini biasa digunakan oleh masyarakat Solo yang
ingin mengucap janji suci dengan konsep privat dan Islami. Saking terkenalnya
sebagai lokasi resepsi pernikahan, masyarakat Solo yang ingin menyewa bangunan
ini harus mengantre panjang, lebih dari lima bulan antrean.
Masjid
ini terletak di kawasan perdagangan di Solo, yaitu sekitar Singosaren, Pasar
Kliwon, Solo. Masjid Fatimah dibangun dengan konsep moderen. Bangunan masjid
ini terdiri dari dua lantai. Bangunan utama terdapat di lantai kedua, sedangkan
lantai pertama biasa digunakan untuk acara seperti resepsi pernikahan.
Masjid
ini sangat nyaman karena dalam ruangan full ac dan dilengkapi dengan
lift. Masjid Fatimah dibangun oleh yayasan Danar Hadi Solo, pemilik bran batik
ternama Danar Hadi. Selain nyaman untuk beribadah,
Pembangunan Masjid
Fatimah ini memiliki sejarah tersendiri. Didirikan pada tahun 1980, sebelumnya
masjid ini terletak di area Batik Danarhadi Kemlayan kemudian dipindahkan ke
Jl. Dr. Radjiman pada tahun 2004. Nama Fatimah itu terinspirasi dari orang tua
Santosa Doelah yang bernama Fatimah karena merupakan wakaf dari keluarganya
yang sekaligus pemilik Batik Danarhadi. Masjid seluas 1980 m2 dapat menampung
hingga 800 jamaah, ini mulai digunakan untuk umum pada tahun 2004.
Jika dilihat dari
arsitektur bangunannya, masjid ini bernuansa modern dilengkapi dengan
ornamen-ornamen yang membuat terpana bagai siapa saja yang melihatnya.
Pembangunan masjid ini memadukan arsitektur Timur Tengah dengan tetap
menonjolkan nuansa arsitektur budaya Jawa sehingga terkesan klasik nan mewah.
Bagi Jamaah yang mengunjungi masjid akan melihat Al-Qur’an raksasa kuno di
samping mihrab ukir, hal ini merupakan ikon dari Masjid Fatimah.
Arsitektur masjid ini semakin
unik dengan keberadaan Alquran raksasa seberat 200 kg bertinta emas, Alquran ini
memiliki panjang 175 centimeter dan lebar 114 centimeter. Alquran ini berada di
dalam Masjid Fatimah, dan dilindungi menggunakan kotak kaca. Serta terdapat
bedug dan pembatas ruangan raksasa dengan ukiran huruf arab berwarna emas,
Mau
membangun Kubah Masjid yang bahan GRC atau enamel bisa mudahcaranya
silahkan hubungi kami untuk konsultasi desain,
harga dan cara memulai pekerjaan.
Kami
sudah memiliki banyak pengalaman mengerjakan kubah masjid baik di perkotaan
maupun di pedesaan, bahkan sampai ke pelosok pedalaman.
HUBUNGI NO WA 0812-1572-277
(T_Sel)